Pendahuluan Cybercrime
Perkembangan Internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya
menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan
efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau,
cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di Internet mengubah banyak
hal. Seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server di Pentagon
tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu lemah sehingga
mudah ditembus? Apakah batasan dari sebuah cybercrime? Seorang yang
baru “mengetuk pintu” (port scanning) komputer anda, apakah sudah dapat
dikategorikan sebagai kejahatan? Apakah ini masih dalam batas
ketidak-nyamanan (inconvenience) saja? Bagaimana pendapat anda tentang
penyebar virus dan bahkan pembuat virus? Bagaimana kita menghadapi
cybercrime ini? Bagaimana aturan / hukum yang cocok untuk mengatasi atau
menanggulangi masalah cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan
yang harus kita jawab.Macam-macam Cybercrime:
• Financial-Fraud
cheating,, credit card frauds, money laundering
• Cyber Pornography
Human trafficking, paedophiles,, dll
• Penjualan barang barang ilegal
lelang cocaine,, senjata,, bomb,, dll
• Online Gambling
Haram pada daerah tertentu, money laundering
• Intellectual Property Crima
Pembajakan software
Pelanggaran trademark
Pencurian source code program
• Email Spoofing
Potensi konflik
Penyerangan terhadap reputasi
• Forgery (Pemalsuan):
uang, perangko, materai, stempel
Tanda-tangan (termasuk spoofing)
• Cyber-Defamatory (Pemfitnahan):
Penyebaran fakta palsu melalui email
Analisis yang memutarbalikkan fakta di Blog
• Cyber-Stalking
Meneror seseorang dengan email, chat, forum
http://blog-artikel-menarik.blogspot.com/2008/05/5-negara-pembajak-software-terbesar.html
v Harddisk Loading
v End
user copying
v Under Licensing
v Conterfeiting
v Mischanneling
v Internet
Isu pembajakan di dunia maya tak pernah benar-benar tuntas. Setelah menghadapi tuntutan atas Megaupload, founder Kim Dotcom kembali hadir mempromosikan Megabox
yang konon merupakan reinkarnasi dari Megaupload. Masih seputar isu
yang sama, Mahkamah Agung Perancis telah memutuskan bahwa Google harus
menyensor kata “torrent”, “Rapidshare” dan “Megaupload” dari pencarian
instan dan autocomplete mereka.
Dalam kasus pengadilan yang sedang berjalan dengan kelompok industri musik Perancis, SNEP, Google telah dituduh secara implisit memungkinkan pelanggaran hak cipta karena tidak menyaring kata-kata mereka. SNEP menuduh bahwa ketika pengguna mengetikkan nama musisi terkenal di Google search, situs file-sharing ditambahkan pada fitur autocomplete.
Menurut informasi yang dilansir situs TorrentFreak, Google telah mulai menyaring kata-kata yang berkaitan dengan pembajakan tahun lalu pada fitur autocomplete. Sementara pengguna di seluruh dunia akan melihat “torrent” dan “megaupload” di hasil pencarian, mereka tidak akan melihatnya di layanan autocomplete atau instan.
Google sudah mulai menghapus URL berdasarkan persetujuan. Menurut laporan transparansi yang dirilis bulan Mei, perusahaan mengatakan bahwa mereka telah menghapus jutaan URL yang diduga menyimpan materi dengan hak cipta atau materi bajakan. Mereka mengapus URL berdasarkan permintaan dari pemegang hak cipta.
Ini bukan kali pertama Google menghadapi tuntutan hukum di Perancis berkaitan dengan pelanggaran hak cipta. Pada bulan Mei lalu, raksasa search engine tersebut telah memenangkan kasus hak cipta YouTube, di mana pengadilan memutuskan bahwa Google tidak bertanggung jawab untuk menyaring konten bajakan di YouTube.
Dalam kasus pengadilan yang sedang berjalan dengan kelompok industri musik Perancis, SNEP, Google telah dituduh secara implisit memungkinkan pelanggaran hak cipta karena tidak menyaring kata-kata mereka. SNEP menuduh bahwa ketika pengguna mengetikkan nama musisi terkenal di Google search, situs file-sharing ditambahkan pada fitur autocomplete.
Menurut informasi yang dilansir situs TorrentFreak, Google telah mulai menyaring kata-kata yang berkaitan dengan pembajakan tahun lalu pada fitur autocomplete. Sementara pengguna di seluruh dunia akan melihat “torrent” dan “megaupload” di hasil pencarian, mereka tidak akan melihatnya di layanan autocomplete atau instan.
Google sudah mulai menghapus URL berdasarkan persetujuan. Menurut laporan transparansi yang dirilis bulan Mei, perusahaan mengatakan bahwa mereka telah menghapus jutaan URL yang diduga menyimpan materi dengan hak cipta atau materi bajakan. Mereka mengapus URL berdasarkan permintaan dari pemegang hak cipta.
Ini bukan kali pertama Google menghadapi tuntutan hukum di Perancis berkaitan dengan pelanggaran hak cipta. Pada bulan Mei lalu, raksasa search engine tersebut telah memenangkan kasus hak cipta YouTube, di mana pengadilan memutuskan bahwa Google tidak bertanggung jawab untuk menyaring konten bajakan di YouTube.
Apple dilaporkan baru saja memberi tahu pengadilan Jerman bahwa mereka
akan berhutang $2,7 miliar jika kalah dalam gugatan paten lawan
Motorola. Apple dan Motorola memang telah terlibat dalam sebuah kasus
perebutan hak paten. Dalam gugatan tersebut Motorola menyebut Apple
telah melanggar sebuah paten yang berhubungan dengan teknologi
sinkronisasi email.
Hasil dari persidangan tersebut Motorola baru saja memenangkan sebuah keputusan sela terhadap Apple. Florian Miller, seorang ahli hak paten, dalam blog FOS Patents menulis:
“Menanggapi keputusan sela tersebut para pengacara Apple telah meminta kepastian dari pengadilan bahwa Motorola harus memberikan jaminan 2 miliar Euro (US$2,7 miliar berdasar kurs hari ini) jika Motorola ingin menegakkan paten miliknya. Tujuan dari jaminan tersebut adalah untuk memastikan bahwa dugaan pelanggaran akan dikompensasikan jika perintah paksa kemudian dibatalkan oleh pengadilan banding.”
Meski demikian hakim yang memimpin kasus ini tidak cukup yakin bahwa gugatan paten tersebut setara dengan nilai uang sebanyak itu, “Saya belum sepenuhnya yakin bahwa jumlah uang yang ditentukan Apple itu mencerminkan nilai komersial dari gugatan ini… Teknologi bukanlah sebuah standar dan ada banyak cara alternatif untuk menyediakan layanan yang sama.”
Hasil dari persidangan tersebut Motorola baru saja memenangkan sebuah keputusan sela terhadap Apple. Florian Miller, seorang ahli hak paten, dalam blog FOS Patents menulis:
“Menanggapi keputusan sela tersebut para pengacara Apple telah meminta kepastian dari pengadilan bahwa Motorola harus memberikan jaminan 2 miliar Euro (US$2,7 miliar berdasar kurs hari ini) jika Motorola ingin menegakkan paten miliknya. Tujuan dari jaminan tersebut adalah untuk memastikan bahwa dugaan pelanggaran akan dikompensasikan jika perintah paksa kemudian dibatalkan oleh pengadilan banding.”
Meski demikian hakim yang memimpin kasus ini tidak cukup yakin bahwa gugatan paten tersebut setara dengan nilai uang sebanyak itu, “Saya belum sepenuhnya yakin bahwa jumlah uang yang ditentukan Apple itu mencerminkan nilai komersial dari gugatan ini… Teknologi bukanlah sebuah standar dan ada banyak cara alternatif untuk menyediakan layanan yang sama.”
Wikipedia App Rilis di Android Market Saat SOPA Blackout
Diposting oleh
Unknown
di
Senin, April 01, 2013
Uniknya, saat pemadaman situs Wikipedia kemarin, aplikasi resmi Wikipedia justru rilis di Android Market. Aplikasi Wikipedia untuk Android devices memiliki sejumlah fitur penting termasuk kemampuan menyimpan artikel agar bisa dibaca saat Anda offline. Selain itu aplikasi ini juga bisa mencari berbagai artikel berdasar lokasi user di seluruh dunia. Sebagai contoh, saat Anda tengah berada di pusat kota Washington DC, maka Wiki akan menawarkan berbagai informasi tentang semua hal yang ada di kota tersebut seperti monumen, gedung dan informasi bersejarah.
Aplikasi Wikipedia wajib Anda miliki di Android smartphone. Untuk itu download sekarang juga langsung di Android Market.
Langganan:
Postingan (Atom)